Selasa, 11 April 2017

Haid hari ke-2.... 8 April 2017

Pagi ini aku sudah menginjakkan kaki di Surabaya. Setelah sebelumnya aku dirumah mertua sambil jenguk mertua dan keponakan. Berangkat jam 6 pagi. Dan pk 7.00 wib aku sudah mendarat cantik di KLINIK FERINA SURABAYA. Kesan pertama masuk klinik ferina hanya 1 kata "keren". Setelah dipersilahkan masuk oleh security jaga, aku langsung menuju meja registrasi. Mbaknya ramah sekali, sambil memberikan selembar kertas yg harus aku isi dan dia mendata semua identitasku dan suami. Setelah mengisi form, kita diminta untuk foto berpasangan. Kalau sudah begini, aku teringan saat2 dulu kerja di klinik, jadi rindu berat. Oke, lupakan...hahahaa. setelah registrasi selesai, dapat nomer antrean kedua. Yap...nomer 2! Tapi kita harus jeli melihat layar/speaker yg berbunyi dan mengarahkan kita harus ke ruang mana. Karena setiap ruang ada nomernya. Dan kita cocokkan pada layar monitor yg muncul. Ini klinik bener2 tertata. Bukan hanya itu, segalanya detail sekali, interiornya benar2 diperhitungkan sesuai fungsinya.
Akhirnya kita menunggu kira2 15 menit dan dipanggil oleh mbak susternya untuk timbang BB, ukur TB dan tensi. Semua alat serba digital, mulai dari timbangan, pengukuran tinggi badan menggunakan sensor sehingga dapat terbaca pula di layar. Tensinya pun nyaman sekali, jaman sekarang sudah dipermudah segala sesuatunya.. bener2 keren ini klinik. Sayangnya aku lupa untuk foto waktu ditensi. Setelah selesai, kita disarankan untuk sarapan dulu sambil menunggu jam 08.30 wita, bertemu dokter untuk di anamnesa awal. Oke, tanpa pikir panjang, kita cuz ke cafetaria klinik, yg tempatnya juga gak kalah kece, nyaman & cozy lah. Sayangnya cafetaria disini blm bisa melayani pembayaran dengan card, harus tunai.
Karena keenakan ngobrol sama suami di cafetaria, tdk terasa sudah jam 08.30 wib. Kita kembali ke ruang tunggu. Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya dipanggil untuk masuk ke ruangan konsultasi. Kali ini kita ketemu dokter (lupa namanya) untuk di anamnesa awal. Gak lupa juga saya bawa semua hasil lab, usg, dan dokumen2 saat Laparoscopy. Setelah itu dokter menyarankan kita untuk melakukan pemeriksaan lab secara garis besar namun menyeluruh, yaitu cek hormon, usg, analisa sperma, dan virus. Tanpa pikir panjang kita bilang "oke dok kita bersedia". Lalu diberikan form untuk diserahkan ke perawat.
Tidak lama kemudian kita dipanggil untuk masuk ke ruangan sampling darah. Aku memerlukan 4 tabung darah yg diambil dengan vakum. Suamiku hanya diambil darah 1 spuit 3ml. Setelah selesai, suamiku diarahkan ke ruangan sampling sperma dan aku diberitahukan akn usg (menunggu panggilan). Karena saat itu aku kebelet buang air kecil, aku dipersilahkan menemani suami di ruang sampling sperma karena di dalam ruangan juga ada toiletnya. Begitu masuk ruangan, lagi2 kita melihat sekitar. "Ini ruangan ternyaman" kata suamiku. Maklum, sebelumnya dia punya 2 cerita yg tdk menyenangkan mengenai tempat sampling sperma. Sehingga mempengaruhi hasilnya karena dia merasa tdk nyaman. Berbeda dengan pengalaman sebelumnya, ruangan ini  dilengkapi fasilitas sofa panjang, lcd tv, wastafel dan toilet yg wanginya benar2 dijaga. Sayangnya aku lupa untuk mendokumentasikan. Waktu itu aku malah selfi sambil tiduran, hitung2 lagi nunggu waktu untuk usg heheheee (dasar istri kurangajar, suaminya gak dibantuin). Setelah selesai, tabung tempat sperma diserahkan ke ruang sampling darah tadi. Dan melanjutkan menunggu giliran untuk usg.
Kurang lebih 30 menit, aku dipanggil ke ruangan usg. Melepas pakaian bawah dan duduk di kursi usg. Lagi2 aku rasa ini juga ruangan yg nyaman, karena di kursi sudah disediakan underpad. Yah bisa bayangin lah, kalau mau program pasti datang ke dokter di hari ke 2 atau 3 haid. Sebelum2nya kalau aku kedokter dirempongin sama tisu2an diakhir tindakan. Kalau yg ini, underpad, selimut tipis, dan tisu. Ini bukan pertama kalinya aku merasakan usg transvaginal, jadi Insya Allah gak bakal kaget sama sensasinya. Begitu dokter datang, usg langsung ditancap! Hahahaa. Dan seperti biasa pula, perut bagian kiri bawah agak nyeri, berbeda dgn yg kanan. Ini aku rasakan beberapa bulan kebelakang. Mengingat setahun lalu aku melakukan Laparoscopy di RSUD Sidoarjo karena endometriosis dan ada kista berukuran 3cm. Aku hanya berpikir, apakah nyeri itu disebabkan muncul kembali kistanya. Ah sudahlah... dilihat nanti saja bagaimana hasil akhirnya. Tapi dokter pada saat itu hanya bertanya "ibu dulu pernah oprasi ya" dan aku menjawab "iya dok, setahun lalu". Setelah bertanya dia hanya mengatakan "2,3cm kiri" kepada mbak2 perawat yg saat itu ada 2. Yg 1 disebelah dokter, satunya lagi diruangan sebelah yg tersekat. Ntah apa yg sedang mereka catat. Aku hanya berpikir positif saja. Setelah selesai, aku bergegas merapikan pakaian dan keluar ruangan. Karena saat usg tidak ditemani suami. Jadi waktu keluar ruangan, aku bingung suamiku dimana ahhaha. Terus aku menuju ke nurse station, menanyakan jam berapa sebaiknya aku kembali lagi ke klinik. Mbak susternya bilang "nanti jam 12.30 wib kesini lagi ya bu, hasilnya masih diproses, dan nanti ibu langsung konsul, gak usah ambil nomer antrian lagi"... oke well... ada waktu 2 jam yg nganggur. Aku dan suami manfaatin waktu buat kepoin kost / homestay sekitar klinik. Jangan salah, klinik ferina memberikan beberapa rekomendasi tempat menginap selama menjalani program hamil.... yuk ah cuuzzzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar